Bronkiektasis adalah suatu pelebaran abnormal yang menetap dari saluran nafas besar (bronkus) akibat adanya kerusakan pada dinding saluran nafas.
PENYEBAB
Berbagai keadaan yang bisa menyebabkan terjadinya bronkiektasis :
- Infeksi pada saluran nafas (akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur)
- Sumbatan bronkus, misalnya akibat benda asing, lendir, atau tumor.
- Cedera penghirupan, misalnya akibat menghirup asap, gas atau partikel beracun. Tetapi bisa juga akibat aspirasi asam lambung dan partikel makanan.
- Keadaan genetik, misalnya pada kistik fibrosis.
- Kelainan imunologik, misalnya pada gangguan fungsi sel darah putih atau kelainan autoimun.
- Keadaan lain, misalnya pada infeksi HIV atau penyalahgunaan obat seperti heroin
GEJALA
Gejala seringkali muncul secara bertahap, dan bisa terjadi dalam waktu beberapa bulan atau tahun setelah kejadian yang menyebabkan terjadinya bronkiektasis.
Gejala yang muncul bisa berupa :
- batuk kronis dengan dahak yang banyak dan berbau busuk, atau berdarah
- batuk semakin memburuk jika penderita berbaring miring
- lelah
- sesak nafas yang semakin memburuk jika penderita beraktivitas
- penurunan berat badan
- bunyi nafas mengi/bengek
DIAGNOSA
- Dugaan adanya bronkiektasis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk memastikan diagnosa, seperti foto sinar-x atau CT scan dada.
- Setelah terdiagnosa bronkiektasis, bisa dilakukan pemeriksaan lain untuk memeriksa gangguan lain yang bisa menyebabkan atau berkontribusi untuk terjadinya bronkiektasis.
PENGOBATAN
- Penanganan bronkiektasis bertujuan untuk sedapat mungkin menghilangkan infeksi (misalnya infeksi virus, bakteri, atau jamur), mengurangi peradangan, dan mengatasi sumbatan jalan nafas.
- Untuk mendeteksi dan mengatasi sumbatan bronkus, bisa dilakukan bronkoskopi.
- Pada kasus yang jarang, sebagian paru-paru perlu diangkat melalui pembedahan. Pengangkatan jaringan paru biasanya hanya dilakukan jika penyakit terbatas pada satu paru, atau satu lobus paru, atau satu segmen paru.
- Pembedahan bisa dipertimbangkan untuk orang-orang yang mengalami infeksi berulang, meskipun telah mendapatkan terapi, atau untuk penderita yang mengalami batuk darah dalam jumlah banyak.
- Adakalanya dilakukan embolisasi untuk menghentikan perdarahan yang terjadi saat batuk.
- Transplantasi paru mungkin perlu dilakukan pada beberapa orang yang mengalami bronkiektasis berat, kebanyakan pada mereka yang juga memiliki fibrosis kistik berat.
- Prognosis untuk orang-orang dengan bronkiektasis tergantung pada penyebab dan seberapa baik infeksi dan komplikasi lainnya dicegah atau dikendalikan.
- Penderita yang memiliki gangguan lain, seperti emfisema atau bronkitis kronis, dan penderita yang memiliki komplikasi, seperti hipertensi pulmonar, cenderung memiliki prognosis yang buruk.
PENCEGAHAN
Identifikasi awal dan penanganan berbagai kondisi yang cenderung menyebabkan bronkiektasis perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya bronkiektasis atau mengurangi keparahan penyakit yang terjadi.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah dan mengurangi keparahan terjadinya bronkiektasis :
- Imunisasi, misalnya imunisasi campak, pertusis, influenza, pneumokokus
- Pemberian asupan gizi yang baik
- Menghindari paparan debu, gas, asap, dan uap berbahaya
- Mencegah masuknya benda asing ke jalan nafas anak, yaitu dengan memperhatikan anak dengan baik apa yang mereka masukkan ke dalam mulut
0 Komentar untuk "Bronkiektasis"