DEFINISI
Varises yaitu keadaan dimana vena normal mengalami pelebaran atau dilatasi akibat pengaruh peningkatan tekanan vena. Varises ini merupakan suatu manifestasi yang dari sindrom insufiensi vena dimana pada sindrom ini aliran darah dalam vena mengalami arah aliran retrograde atau aliran balik menuju tungkai yang kemudian mengalami pembendungan darah (kongesti).
Pembuluh darah vena berfungsi mengangkut darah, sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung. Varises dapat terjadi dimana saja pada bagian tubuh pada kaki, tangan, esophagus, scrotum dan vulva. Namun yang paling sering yaitu pada bagian betis.
Varises merupakan salah satu penyakit umum yang diderita orang, namun lazimnya dialami oleh kaum wanita karena wanita memiliki kulit yang lunak dan gangguan hormonal terutama saat pubertas dan hamil.
PENYEBAB
Faktor-faktor yang mempercepat munculnya varises, meliputi:
- Gen/keturunan : penyakit varises dapat diturunkan dari orang tua kita, dan biasanya terjadi saat usia dewasa akibat perubahan hormon, dan bertambahnya berat badan.
- Perokok : merokok mempengaruhi aliran darah dengan pengaturan fibrin (protein penggumpalan darah), karena kandungan zat dalam rokok dapat membuat pembuluh darah menjadi kaku.
- Obesitas : jika kelebihan 20 persen dari berat badan ideal anda, peluang terkena varises akan lebih besar. Karena tekanan berat tubuh dan gravitasi membuat pembuluh-pembuluh darah di betis memikul tugas lebih berat dalam mentransportasikan darah kembali ke jantung.
- Kehamilan : meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil membuat kaki semakin terbebani, akibatnya alian darah dari kaki, tungkai, pangkal paha terhambat.
- Makanan : pola makan yang miskin serat dapat menyebabkan sembelit atau sulit buang air besar yang mempengaruhi kesehatan vena pada kaki.
- Terlalu banyak berdiri: berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan badan.
- Memakai sepatu hak tinggi : Memakai sepatu hak tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah menjadi tidak maksimal.
- Olahraga : olahraga dengan mengangkat beban berat membuat pembuluh vena anda menjadi mekar.
- Usia Lanjut : sifat elastisitas vena berkurang
GEJALA
Selain tidak enak dipandang, varises vena umumnya menimbulkan rasa tidak enak, pegal, atau nyeri pada tungkai. Namun, banyak orang, bahkan dengan varises yang besar, tidak mengalami rasa nyeri.
Tanda-tanda yang bisa ditemukan pada varises vena antara lain :
- Terlihat tonjolan pembuluh darah/vena pada kaki
- Vena tampak berwarna biru atau ungu gelap
- Vena tampak menonjol dan berlekuk-lekuk, seringkali tampak seperti kabel pada tungkai bawah
- Kaki terasa berat
- Gatal di daerah varises vena, terutama jika tungkai menjadi hangat setelah menggunakan kaus kaki atau stocking.
- Terasa Nyeri, rasa terbakar
- Gejala bertambah hebat setelah duduk atau berdiri untuk waktu lama
- Keram pada malam hari
- Perubahan kulit dan kesemutan
DIAGNOSA
Diagnosa dapat ditegakkan dengan pemeriksaan fisik, dimana terlihat atau dengan perabaan dapat disimpulkan adanya varises, selain dilihat dan perabaan diagnosa juga dapat dinilai dengan :
Manuver Perthes
- Manuver Perthes adalah sebuah teknik untuk membedakan antara aliran darah retrograde dengan aliran darah antegrade.
Tes Trendelenburg
- Tes Trendelenburg sering dapat membedakan antara pasien dengan refluks vena superficial dengan pasien dengan inkopetensi katup vena profunda.
Auskultasi menggunakan Doppler
- Pemeriksaan menggunakan Doppler digunakan untuk mengetahui arah aliran darah vena yang mengalmi varises, baik itu aliran retrograde, antegrade, atau aliran dari mana atau ke mana.
Pemeriksaan Imaging
- Tujuan dilakukannya pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasi dan memetakan seluruh area yang mengalami obstruksi dan refluks dalam system vena superficial dan system vena profunda. Pemeriksaan yang dapat dialkukan yaitu venografi dengan kontras, MRI, dan USG color-flow dupleks.
PENGOBATAN
Terapi Non Operatif
- Kaus Kaki Kompresi (Stocking)
Kaus kaki kompresi membantu memperbaiki gejala dan keadaan hemodinamik pasien dengan varises vena dan mengilangkan edema,
Kekurangan menggunakan kaos kaki ini adalah dari segi harga yang relatif mahal, kurangnya pendidikan pasien, dan kosmetik yang kurang baik.
Kekurangan menggunakan kaos kaki ini adalah dari segi harga yang relatif mahal, kurangnya pendidikan pasien, dan kosmetik yang kurang baik.
- Skleroterapi
Skleroterapi dilakukan dengan menyuntikkan substansi sklerotan kedalam pembuluh darah yang abnormal sehingga terjadi destruksi endotel yang diikuti dengan pembentukan jaringan fibrotik. Penyuntikan bahan sklerotik dianjurkan bila penderita tidak mau dioperasi atau bila varisesnya masih sedikit dengan diameter kurang dari 1 mm.
Terapi Minimal Invasif
- Radiofrekuensi ablasi (RF)
- Endovenous Laser Therapy (EVLT)
Salah satu pilihan terapi varises vena yang minimal invasive adalah dengan Endovenous laser therapy (EVLT). Keuntungan yang didapat menggunakan pilihan terapi ini adalah dapat dilakukan pada pasien poliklinik di bawah anestesi lokal.
Terapi Pembedahan
- Ambualtory Phlebectomy (Stab Avulsion)
Teknik yang digunakan adalah teknik Stab-avulsion dengan menghilangkan segmen varises yang pendek dan vena retikular (lebih besar dan sedikit lebih dalam) dengan jalan melakukan insisi/sayatan ukuran kecil dan menggunakan kaitan khusus yang dibuat untuk tujuan ini, prosedur ini dapat digunakan untuk menghilangkan kelompok varises residual/berulang setelah dilakukan sphenectomy.
- Saphectomy
Teknik saphenektomi yang paling popular saat ini adalah teknik menggunakan peralatan stripping internal dan teknik invaginasi dengan jalan membalik pembuluh darah dan menariknya menggunakan traksi endovenous, teknik tersebut dapat menurunkan terjadinya cedera pada struktur di sekitarnya.
PENCEGAHAN
Tidak ada cara yang benar-benar dapat mencegah terjadinya varises vena. Tetapi, risiko terjadinya varises bisa diturunkan dengan cara memperbaiki sirkulasi darah dan tonus otot. Langkah-langkah yang sama untuk mengatasi rasa tidak nyaman akibat varises dapat Anda lakukan untuk pencegahan, antara lain :
- Setelah beraktivitas seharian, berbaringlah dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit. Bagi yang sudah terkena varises usahakan tidur dengan posisi seperti ini untuk melancarkan peredaran darah ke jantung.
- Lakukan olahraga secara rutin
- Usahakan agar tidak berdiri terlalu lama
- Jangan memijat terlalu keras daerah varises, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena.
- Sering duduk berselonjor kaki
- Perbanyak makan yang berserat tinggi, dan kurangi yang mengandung protein hewani
REFERENSI
- Puruhito, Pengantar Bedah Vaskulus, Universitas Airlangga,Surabaya,1987.
- Baughman, Diane C, Keperawatan Medikal bedah Buku saku Dari Brunner&Suddarth, Jakarta:EGC, 2000
- D, James D. Varicose Veins. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
- Mayo Clinic. Varicose Veins. 2013.
- P, Anne C. Varicose Veins. Web MD. 2010.
Tag :
Penyakit Geriatri
0 Komentar untuk "Varises"