Apa yang dikatakan dengan KESEHATAN JIWA????
Kesehatan jiwa dimaknai sama dengan kesehatan mental berasal dari konsep mental hygiene bahasa
- Yunani = Mental
- bahasa Latin = Psyche (jiwa, psikis atau kejiwaan)
DEFINISI
Terdapat beberapa cara dalam memberikan pengertian mental yang sehat/ jiwa yang sehat:
- Sehat mental/jiwa kerena tidak mengalami gangguan jiwa
- Sehat mental/jiwa jika tidak sakit akibat adanya stressor
- Sehat mental/jiwa jika selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannya
- Sehat mental/ jiwa karena berkembang an tumbuh secara positif
- Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang tahan terhadap sakit jiwa atau terbebas dari sakit dan gangguan jiwa.
- orang yang sehat jiwanya adalah orang yang dapat menahan diri untuk tidak sakit akibat stressor. Pengertian ini lebih bersifat individual.
- sehat mental jika terbebas dari gejala psikiatris dan individu itu berfungs secara optimal dalam lingkungan sosialnya.
- Orang yang memiliki sehat jiwa/mental adalah orang yang terus menerus tumbuh, melakukan penyesuaian diri dan menerima tanggung jawab.
- Sehat mental
- Mental tidak sehat
- Sakit mental
Sehat Mental
Kondisi mental yang tumbuh dan didasari motivasi yang kuat ingin meraih kualitas diri yang lebih baik, baik dalam kehidupan keluarga, kehidupan kerja, maupun sisi kehidupan lainnya.
Mental Tidak Sehat
Orang yang meskipun secara potensial memiliki kemampuan, tetapi tidak punya keinginan dan usaha untuk mengaktualisasikan potensinya itu secara optimal
Sakit Mental
Orang yang secara mental memiliki berbagai macam unsur yang saling bertetntangan dn dengan demikian sering merusak atau menghambat sehingga perilakunya tidak menentu.
Prinsip-prinsip Kesehatan Jiwa
- Kesehatan jiwa adalah tidak ada perilaku abnormal
- Kesehatan mental/jiwa adalah konsep yang ideal merupakan tujuan bagi orang yang paling tinggi.
- Kesehatan jiwa sebagai bagian dan karakteristik kualitas hidup.
Konsep orang yang mengalami sehat mental atau sehat jiwa:
D.S. Wright & A. Taylor
* Bahagia dan terhindar dari ketidakbahagiaan.
* Efesiensi dalam menerapkan dorongannya untuk kepuasan kebutuhannya
* Kurang dari kecemasan
* tidak mengalami rasa berdosa yang besar
* Matang
* Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
* Mampu membangun hubungan emosional dengan orang lain
* dapat melakukan kontak dengan realitas
Ciri-ciri Individu yang Sehat Mental (Killander, 1957)
A. Kematangan emosional
B. Kemampuan menerima realitas
C. Hidup bersama dan bekerjasama dengan orang lain
D. Memiliki filsafat atau pandangan hidup
A. Kematangan emosional
3 ciri perilaku orang yang emosinya matang:
- Disiplin diri dapat mengatur diri, menaati hukum dan peraturan.
- Determinasi diri dapat membuat keputusan sendiri dalam memecahkan suatu masalah dan melakukan apa yang telah dilakukannya.
- Kemandirian tidak banyak menggantungkan diri pada bimbingan dan kendali orang lain, melainkan lebih mendasarkan diri pada kemampuan, kemauan, dan kekuatannya sendiri.
B. Kemampuan menerima realitas
- Perilaku mampu memecahkan masalah dengan segera dan menerima tanggung jawab.
- Mampu mengendalikan lingkungan, terbuka terhadap gagasan baru dan menetapkan tujuan yang realistis.
- Tidak banyak menggunakan mekanisme pertahanan diri (perilaku emosional yang tidak tepat ketika menghadapi masalah yang mengganggunya atau yang tidak dikehendaki).
C. Hidup bersama dan bekerjasama dengan orang lain
- Adanya kemampuan dan kemauan untuk mempertimbangkan minat dan keinginan orang lain dalam tindakan-tindakan sosialnya
- Mampu menemukan dan memanfaatkan perbedaan pandangan dengan orang lain.
- Mempunyai tanggung jawab sosial serta merasa bertanggungjawab terhadap nasib orang lain.
D. Memiliki falsafah atau pandangan hidup
- Memiliki pegangan hidup yang dapat senantiasa membimbingnya untuk berada dalam jalan yang benar, terutama saat menghadapi situasi yang mengganggu atau membebani.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN JIWA
- Dimensi Biologis
- Dimensi Psikologis
- Dimensi Sosial
A. DIMENSI BIOLOGIS
- Otak
- Sistem endokrin
- Genetik
- Faktor ibu selama masa kehamilan
a. Otak
- Merupakan bagian atau organ yang mengatur segala aktivitas tubuh.
- Otak yang berfungsi dengan baik berdampak pada kesehatan jiwa
b. Sistem endokrin
- Berfungsi mengeluarkan hormon.
- Fungsi hormon yang tidak normal berakibat pada pertumbuhan yang kurang sehattermasuk mempengaruhi perilaku yang tidak diharapkan.
c. Genetik
- Unsur biologis yang mempengaruhi kesehatan jiwa
- Gangguan genetis dapat mempengaruhi kesehatan jiwa.
- Eksperimen terhadap saudara kembar identik
d. Faktor ibu selama mengandung
- Usia Ibu
- Nutrisi
- Obat-obatan
- Kesehatan ibu
- Komplikasi dan Proses kelahiran
B. DIMENSI PSIKOLOGIS
- Pengalaman awal
- Kebutuhan
- Proses pembelajaran
a. Pengalaman Awal
Kepribadian melalui 4 tahap psikoseksual:
Tahap oral :
- merupakan tahap pertama dimulai sejak lahir sampai 18 bulan.
- Kebuthn id bayi terutama dipuaskan oleh makan dan mengisap, serta menggigit.
- Bagian tubuh yang berperan adalah : bibir, mulut, gusi dan lidah.
Tahap Anal:
- Dimulai sejak 18 bulan sampai 3 tahun
- Sumber libido diperoleh dari mengeluarkan dan menahan tinja.
Tahap Phalic :
- Usia 3 tahun hingga usia 5 – 6 thn
- Kepuasan maksimal yg diperoleh id adalah dari rangsangan genital
Tahap Latency :
- Mulai usia 6 -12 tahun
- Merupakan perkembangan mekanisme pertahanan ego
Tahap Genital:
- Mulai usia 12 -18 tahun
- Kematangan seksual, keintiman di masa dewasa
Tahap Perkembangan oleh Erikson
Tahap 1:Percaya vs tidak percaya
- Dari lahir sampai 1 tahun
- Pokok persoalan pada tahap ini adalah : apakah bayi dapat mengembangkan rasa percaya pada dunia atau ia akan merasa tidak percaya pada orang dan kejadian-kejadian yang terjadi disekitarnya
- Peran utama dalam thp ini: ibu dan pengasuhnya
Tahap 2: Autonomi vs malu dan ragu-ragu
- Dialami pada usia 1 sampai 3 tahun.
- Krisis yang terjadi adalah antara pengembangan rasa percaya diri dan kemandirian dengan rasa malu dan ragu-ragu.
- Orang tua mempunyai peranan penting dalam keberhasilan atau kegagalan dalam tahap ini.
- Jika anak mampu menghadapi situasi baru dengan rasa percaya diri dan keyakinan pada dirinya sendiri mampu mengembangkan kemampuan mengontrol diri dan harga diri dimasa yang akan datang
- TOILET TRAINING diajarkan pada tahap ini
Tahap 3: Inisiatif vs rasa bersalah
- Dialami pada usia 3 sampai 6 tahun
- Masalah utama pada tahap ini adalah jika anak “bertindak terlalu jauh”
- Kadang kala inisiatif dapat mengakibatkan hal-hal yang berlebihan krn pengetahuan mengenai peraturan blm lengkap
- Resiko yg terjadi: org tua akan memberi hukuman atau pembatasan RASA BERSALAH
Tahap 4: Industri vs rendah diri
- Dialami pada usia 7 sampai 11 tahun
- Pengaruh teman sebaya sangat besar
- Sekolah menjadi saran perkembangan unkt melakukan eksplorasi
- Permasalahan : anak tidak dapat mengembangkan kemampuan yang diharapkan dan kemudian menjadi rendah diri
Tahap 5: Identitas vs Kekacauan
- Peran Dialami pada usia 12 sampai 18 tahun
- Masa ini adalah masa dimana mencari identitas diri secara terus-menerus : identitas seksual, identitas dalam pekerjaan, dan dalam etnik.
- Krisis terselesaiakn: perasaan terhadap diri sendiri sudah terintegrasi tahu apa yang akan dan ingin dilakukan.
Tahap 6 : intimasi vs isolasi diri (dewasa awal)
- Jika identitas yang terintegrasi dengan baik dapat terbentuk dari tahap 5 maka keakraban psikologis dapat terjalin.
- Sulit berbagi dengan orang identitas belum terbentuk
- Orang-orang yang identitasnya lemah terancam jika orang lain mengetahui dilema mereka dan menghindari segala kontak.
Tahap 7: Generativitas dan Stagnasi (dewasa tengah)
- Erikson mendefinisikan generativitas sebagai minat dalam menuntun dan membangun generasi berikutnya menjadi orang tua, mehngasuh anak, dll
- Kurangnya rasa generativitas dimanifestasikan dalam bentuk stagnasi, mencintai diri sendiri, kebosanan dan kurangnya pertumbuhan psikologis.
Tahap 8: Integritas vs putus asa (dewasa akhir)
- Jika seseorang berhasil menngani keenam tahap sebelumnya terbentuk perasaan integritas penerimaan terhadap batasan yang ada dalam kehidupan, perasaan sebagai bagian sesuatu yang besar salah satunya adalah yang ada dalam generasi sebelumnya.
- Misalnya; menghadapi kematian dengan rasa tidak takut
b. Kebutuhan
- Maslow Hirarki kebutuhan motivasi seseorang orang untuk berperilaku dipengaruhi oleh kebutuhan2nya:
1. fisiologis
2. Perlindungan dan rasa aman
3. Cinta dan rasa memiliki
4. Harga diri dan penghargaan
5. kebutuhan aktualisasi diri
Orang yang mengalami gangguan jiwa/mental tidak dapat mengenali dan mencapai kebutuhan tersebut.
c. Proses Pembelajaran
a.Pengkondisian operan:
Suatu organisme belajar bahwa suatu respon bahwa akan diikuti oleh urutan tertentu atau menyebabkan konsekuansi tertentu,
b. Belajar dengan mencontoh (modelling)
C. DIMENSI SOSIAL
- Stratifikasi dalam masyarakat
- Interaksi sosial
- Interaksi dalam keluarga
- Perubahan dalam jangka panjang
Ketika membicarakan kesehatan jiwa atau mental, maka terdapat konsep jiwa yang sakit atau tidak sehat = Sulit diketahui seperti pada sakit fisik
Gangguan mental/jiwa tidak adanya atau kekurangan sehat mental.
DSM IV sebagai sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang terjadi pada individu dan sindrom itu dihubungkan dengan adanya.
a. distress (simptom menyakitkan)
b. disability (tidak berdaya pada fungsi yang penting)
c. Peningkatan resiko bermakna untuk mati, sakit.
Model gangguan psikologis
Gangguan psikologis dapat dikelompokkan berdasarkan model, yaitu struktur teoritis yang bersifat tentatif yang digunakan untuk mengurai dan menjelaskan disfungsi psikologis atau perilaku abnormal.
Model medis
Model Psikodinamik
Model Belajar
Model Sistem
Model Medis
- Perilaku abnormal bersangkutan dengan kelemahan fisik dilihat sebagai akibat dari penyakit biologis/kimiawi.
- Adanya hubungan antara suatu gejala dengan sebab tertentu.
Model psikodinamik
Asumsi dasar:
- Proses pikiran tak sadar memainkan peranan sentral dalam menentukan perilaku.
- 3 agen psikologis (id, ego, superego) berinteraksi manakala konflik psikologis harus diselesaikan.
- Kedewasaan yang ditentukan oleh keefektifan resolusi konflik pada beberapa taraf perkembangan psikoseksual
- Konflik psikologis membawa orang pada keadaan cemas, dimana ego berusaha mereduksinya dengan memanfaatkan mekanisme pertahanan diri yang tidak sadar.
Gangguan lebih ditekankan sebagai akibat dari pengalaman masa kecil yang menyakitkan sehingga menjadi cara orang yang bersangkutan berprilaku ketika telah dewasa.
Model Belajar
Gangguan perilaku terjadi karena pengalaman salah belajar (faulty learning). Yang dimaksud dengan salah belajar:
- Mempelajari dengan benar contoh perilaku yang tidak baik
- Mempelajari dengan salah contoh perilaku yang baik.
Model Sistem
- Menggunakan konsep-konsep ilmu kealaman, proses informasi, dan sosial untuk mengkonseptualisasikan interaksi manusia, baik adaptif maupun disfungsi, sebagai komponen dalam sistem sosial.
- Jejaring sosial dilihat sebagai pola interaksi yang bergerak statis atau berulang untuk memelihara kesinambungan.
Disfungsi sosial terjadi dalam:
- Jika orang harus berpikir, merasa atau bertingkah laku dalam situasi psikologis dan fisik yang mengancam atau cara yang menyakitkan agar sesuai dengan jejaring sosial
- Jika orang berusaha untuk mengubah peran atau interaksinya dalam jejaring sosialnya tanpa kekuatan dan keterampilan yang memadai untuk menanggulangi kekuatan inter jejaring sosial.
Tag :
Pengetahuan Medis,
penyakit jiwa
1 Komentar untuk "Konsep Dasar Kesehatan Jiwa Dan Pembentukan Mental (Behavior)"
mantap bener ni post :D lengkap (y)