Catatan Medic Sumber Terpercaya

Find Us On Facebook

PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI



PENDAHULUAN

    Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan penyebab terbesar dari penyakit jantung. ''Bahkan, 75% penderita hipertensi akan berujung pada penyakit jantung dan baru tersadari pada lanjut usia, ketika jantung telah 'lelah' bekerja untuk memompa darah dengan tekanan yang berat.
      Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab meningkatnya resiko penyakit stroke, jantung dan ginjal.
  Faktor resiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah adalah hipertensi, di samping hiperkolesterollemia dan diabetes melitus.

PATOGENESIS
  • Hipertrofi ventrikel kiri (HVK) merupakan kompensasi jantung menghadapi tekanan darah tinggi dan penebalan konsentrik otot jantung  (hipertrofi konsentrik) à fungsi diastolic akan mulai terganggu akibat dari gangguan relaksasi ventrikel kiri à dilatasi ventrikel kiri (hipertrofi eksentrik) à peningkatan volume diastolic ventrikel sampai tahap tertentu àgangguan kontraksi miokard (penurunan / gangguan fungsi sistolik).
  • Iskemia miokard ( asimtomatik, angina pectoris, anfark jantung dll) terjadi karena kombinasi akselerasi proses aterosklerosis  dengan peningkatan kebutuhan oksigen miokard akibat dari HVK.
Evaluasi penyakit jantung hipertensi
  • Meneliti kemungkinan hpertensi sekunder
  • Menetapkan keadaan pra pengobatan
  • Menetapkan factor_faktor yang mempengaruhi pengobatan
  • Menetapkan kerusakan organ target
  • Menetapkan factor resiko PJK lainnya
KELUHAN DAN GEJALA

    Pada tahap awal, seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan. Bila simtomatik, maka biasanya disebabkan oleh :
  1. Peningkatan tekanan darah :
  • Berdebar-debar
  • Rasa melayang (dizzy)
  • Impoten


  2. Penyakit jantung / vascular hipertensi :
  • Cepat capek
  • Sesak nafas
  • Sakit dada (iskemia miokard atau diseksi aorta)
  • Bengkak kedua kaki atau perut
  • Epistaksis
  • Hematuria
  • Pandangan kabur karena perdarahan retina


  3. Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder :
  • Polidipsi
  • Poliuria
  • Kelemahan otot pada aldosteronisme primer
  • Peningkatan BB dengan emosi yang labil pada sindrom cushing
  • Banyak keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

PEMERIKSAAN FISIS

1. Menilai keadaan umum :
  • Tubuh tidak propotional, tubuh atas dibanding bawah
  • Pengukuran darah ditangan kiri dan kanan saat tidur dan berdiri.
  • Palpasi dan auskultasi arterikarotis untuk menilai stenosis dan oklusi


2. Pemeriksaan jantung

Untuk mencari pembesaran jantung ditujukan untuk menilai HVK dan tanda-tanda gagal jantung.
  • Bunyi jantung S2 yang meningkat akibat kerasnya penutupan katub aorta
  • Murmur sistolic akibat regurgitasi Mitral
  • Bunyi S4  (gallop atrial atau presistolik) akibat dari peninggian tekanan atrium kiri.
  • Bunyi S3 (gallop ventrikel atau protodiastolik) ditemukan bila tekanan akhir diastolic ventrikel kiri akibat dari dilatasi ventrikel kiri.
  • Bila S3 dan S4 ditemukan bersama dinamakan summation gallop
  • Tekanan darh dibetis harus diukur minimal sekali pada hipertensi umur muda (kurang dari 30 tahun)
  • Arteri radialis, arteri femoralis, dan arteri dorsalis pedia harus diraba.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium awal meliputi :
  • Urinalisis : protein, leukosit, eritrosit, dan silinder
  • Hemoglobin / hematokrit
  • Elektrolit darah : kalium
  • Ureum / kreatinin
  • Gula darah puasa
  • Total kolesterol
  • EKG untuk menunjukkan HVK
  • TSH
  • Leukosit darah
  • Trigliserida, HDL, dan LDL kolesterol
  • Kalsium dan fosfor
  • Foto thoraks
  • EKG dan Echo-Doppler dapat dipakai untuk menilai fungsi diastolic (gangguan fungsi relaksasi ventrikel kiri, pseudo-normal)
Indikasi EKG pada pasien hipertensi adalah :
  • Konfirmasi gangguan jantung atau murmur
  • Hipertensi dengan kelainan katup
  • Hipertensi pada anak atau remaja
  • Hipertensi saat aktivitas, normal pada saat istirahat.
  • Hipertensi disertai sesak nafas yang belum jelas sebabnya (gangguan fungsi diastolic atau sistolik)

PENATALAKSANAAN
  • Penatalaksanaan umum hipertensi mengacu kepada tuntunan umum (JNC VII 2003). Pengelolan lipid agresif dan pemberian aspirin sangat bermanfaat.
  • Pasien hipertensi pasca infark jantung sangat mendapat manfaat pengobatan dengan penyekat beta, ACE inhibitor, atau diuretik
  • Pasien hipertensi dengan resiko PJK yang tinggi mendapat manfaat dengan pengobatan diuretic, penyekat beta dan penghambat kalsium.
  • Pasien hipertensi dengan gangguan fungsi ventrikel mendapat manfaat tinggi dengan pengobatan diuretic, penghambat, ACE/ARB, penyekat beta, dan antagonis aldosteron.
  • Bila sudah dalam tahap gagal jantung hipertensi , maka prinsip pengobatannya sama dengan pengobatan gagal jantung yang lain yaitu diuretic, penghambat ACE/ARB, penghambat beta, dan penghambat aldosteron.
0 Komentar untuk "PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI"

Back To Top