Catatan Medic Sumber Terpercaya

Find Us On Facebook

Bagaimana Menanggapi Anak Yang Banyak Bertanya

Jakarta -

Di usia satu tahun, umumnya anak sudah bisa mengucapkan kata pertamanya. Bukan tak mungkin, sejak saat itu pula si kecil mulai cerewet meski dengan bahasa yang belum terlalu jelas.

"Anak cerewet, memang bisa dia bakal banyak omong atau memang kemampuan bahasanya sedang berkembang. Karena berdasarkan tahap perkembangan, di usia 1 tahun anak sudah bisa mengucapkan kata pertama. Nah, di usia 18 bulan sampai 2 tahun akan ada ledakan bahasa," terang psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, Psi atau yang biasa disapa Nina.

Dijelaskan Nina, ledakan bahasa terjadi ketika awalnya anak hanya bisa mengucapkan satu dua kata. Tapi, tahu-tahu, banyak bahasa yang dia ucapkan. Jika tidak terjadi ledakan bahasa, orang tua perlu mengecek apakah ada keterlambatan perkembangan anak. Atau memang si anak pendiam.

"Anak bakal cerewet atau tidak itu tergantung kesempatan. Ada anak yang senang ngobrol, itu memang bawaan. Tapi ada juga anak yang malas artinya dia mampu bicara tapi dia bisa memilah kapan dia harus bicara kapan nggak," kata ibu dua anak ini saat berbincang dengandetikHealth dan ditulis pada Minggu (9/8/2015).

Baca juga: Pembentukan Mental

Setelah berusia 2 tahun, di mana bicara anak sudah jelas, mereka akan lebih senang bertanya. Dalam bersikap, Nina menyarankan sebaiknya orang tua menjawab apa yang ditanyakan anak. Misalnya dengan memberi tahu benda yang ia tunjuk adalah meja, mobil, dan sebagainya.

Kemudian, usakahan orang tua memberi jawaban jangan yang itu-itu saja. Contohnya ketika anak bertanya soal cendol, ibu bisa menjelaskan minuman tersebut adalah cendol yang warnanya hijau, lalu airnya cokelat, dan ada es-nya. Dengan kata lain, orang tua menjawab pertanyaan anak dengan menceritakan benda tersebut sehingga kosakata anak makin beragam.

"Perlu diingat kadang anak suka bertanya ulang, dia nanya yang itu-itu saja dan sudah ditanyakan sebelumnya. Nah kalau begitu, orang tua baiknya bertanya ulang, karena kadang anak cuma pengen nanya aja meskipun dia sudah tahu itu apa," lanjut Nina.

Wanita berambut panjang ini juga menekankan ada kalanya orang tua harus meminta anak untuk diam dan berhenti bicara sejenak. Misalnya saja ketika orang tua sedang bicara dengan orang lain, atau sedang berdoa bersama di sebuah acara, orang tua jangan ragu untuk menyuruh anak diam.

Sehingga, anak tahu kapan dia harus bicara dan kapan dia harus menunda bicaranya. Namun, dalam melakukan hal itu, jangan dengan nada keras atau suara kencang. Sebab, cara seperti itu justru bisa menimbulkan trauma dan efeknya anak akan jadi malas bertanya. Lebih baik, beri penjelasan pada anak mengapa ia harus menunda bicaranya dengan nada yang lembut dan tanpa membentak.

0 Komentar untuk "Bagaimana Menanggapi Anak Yang Banyak Bertanya"

Back To Top